TURUNAN FENOTIAZIN

Turunan Fenotiazin
Turunan fenitiazin mempunyai struktur kimia karakteristik yaitu sistem tri siklik tidak planar yang bersifat lipofil dan rantai sampinng alkilamino yang terikat ada atom N tersierpusat cincin yang bersifat hidrofil. Rantai samping tersebut bervariasi dan merupakan salah satu struktur sebagai berikut : propildialkilamino, alkilpiperidil  atau alkilpiperazin. Turunan fenotiazin dugunakan untuk pengobatan gangguan mental dan emosi yang cukupan sampai berat, seperti skizofrenia, paranoia, psikoneurosis (ketegangan dan kecemasan ) serta psikosis akut dan kronik. Banyak turunan fenotiazin mempunyai aktivitas antiemetik, simpatolitik atau antikolinergenik. Turunan fenotiazin juga mengadakan potensiasi dengan obat-obat sedatif-hipnotika, anagetika narkotik atau anesthesia sistemik. Penggunaan dosis tinggi menimbulkan efek samping berupa gejala-gejala ekstrapiramidal dengan efek seperti pada penyakit parkinson.

Farmakodinamik : 
Salah satu derivat dari fenotiazin adalah Klorpromazin (CPZ) adalah 2-klor-N-(dimetil-aminopropil)-fenotiazin. Derivat fenotiazin lain dapat dengan cara substitusi pada tempat 2 dan 10 inti fenotiazin. CPZ (largactill) berefek farmakodinamik sangat luas. Largactill diambil dari kata large action.Sususan Saraf  Pusat : CPZ  menimbulkan efek sedasi disertai sikap acuh tak acuh terhadap rangasangan lingkungan. Pada pemakain lama dapat timbul toleransi terhadap efek sedasi. Timbulnya sedasi amat tergantung dari status emisinal penderita sebelum minum obat.  Klorpromazin berefek antispikosis terlepas dari efek sedasinya. CPZ menimbulkan efek menenangkan pada hewan buas. Efek ini juga dimiliki oleh obat obat lain, misalnya barbiturat, narkotij, memprobamat, atau klordiazepoksid. Bebeda dengan barbiturat, CPZ tidak dapat mencengah timbulnya konvulsi akibat rangsang listrik maupun rangsang obat. Semua derivat fenotiazin mempengaruhi gangglia basal, sehimgga menimbulkan gejala parkinsonisme (efek ekstrapiramidal ).CPZ dapat mempengaruhi atau mencengah muntah yang disebabkan oleh rangsangan pada chemo reseptor trigger zone. Muntah disebabkan oleh kelainan saluran cerna atau vestibuler.fenotiazin terutama yang potensinya rendah menurunkan ambang bangkitan sehingga penggunanya pada pasien epilepsi harus berhati-hati. Otot Rangka: CPZ dapat menimbulkan relaksasi otot skelet yang berada daam keadaan spastik. Cara kerjanya relaksasi ini diduga bersifat sentral, sebab sambungan saraf otot dan medula spinalis tidak dipengaruhi CPZ.

Farmakokinetik:
Kebanyakan antipsikosis absorbsi sempurna, sebagian diantaranya mengalamimetabolisme lintas pertama. Biovailabilitas klorpromazin dan tioridazin berkisar antara 25-35%sedangkan haloperidol mencapai 65%. Kebanyakan antipsikosis bersifat larut dalam lemak danterikat kuat dengan protein plasma(92-99%) serta mamiliki volume distribusi besar ( >7 L/kg).Metabolit klorpromazin ditemukan di urin sampai beberapa minggu setelah pemberian obat terakhir.

Mekanisme kerja:
Obat anti psikosis memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaptik neurondi otak, prosesnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D2 reseptor antagonis). Obat anti psikosis yang baru (misalnya risperidone) di samping berafinitas terhadap dopamine D2 reseptor juga terhadap serotonin.

Efek samping:
CPZ menghambat ovulasi dan menstruasi. CPZ juga menghambat sekresi ACTH. Efek terhadap sistem endrokin ini terjadi berdasarkan efeknya terhadap hipotalamus. Semua fenotiazin, kecuali klozapin menimbulkan hiperprolaktinea lewat penghambatan efek sentral dopamin.batas keamanan CPZ cukup lebar, sehingga obat ini cukup aman. Efek samping umumnya merupakan perluasan efek farmakodinamiknya. Gejala idiosinkrasi mungkin timbul,berupa ikterus, dermatitis dan leukopenia. Reaksi ini disertai eosinofilia dalam darah perifer.
Kardiovaskular: CPZ dapat menimbulkan hipotensi berdasarkan beberapa hal, yaitu:
  • Refleks presor yang penting untuk mempertahankan tekanan darah yang dihambat oleh CPZ;
  • CPZ berefek a-bloker;
  • CPZ menimbulkan efek inotropotik negatif pada jantung.
·      Hubungan struktur dan aktivitasnya
  • Gugus R2 dapat menentukan kerapatan elektron sistem cincin. Senyawa mempunyai aktivitas yang besar bila gugus pada Rr bersifat penarik electron makin tinggi aktivitasnya.
  • Substitusi pada R2 dengan gugus Cl atau CF3 akan meningkatkan aktivitasnya. Substitusi CF3 lebih aktif dibanding Cl karena mempunyai kekuatan penarik electron lebih besar tetapi efek samping gejala ektrapiramidal ternyata juga lebih besar. Substitusi pada R2 dengan gugus tioalkil (SCH3), senyawa tetap mempunyai aktivitas tranquilizer dan dapat menurunkan efek samping ekstrapiramidal. Substitusi dengan asil (COR), senyawa tetap menunjukkan aktivitas tranquilizer.
  • Substitusi pada posisi 1, 3, dan 4 pada kedua cincin aromatik akan menghilangkan aktivitas tranquilizer.
  • Bila jumlah atom C yang mengikat nitrogen adalah 3, senyawa menunjukkan aktivitas tranquilizer optimal. Bila jumlah atom C=2, senyawa menunjukkan aktivitas aktivitas penekan system saraf pusat yang moderat tetapi efek antihistamin dan antiparkinson lebih dominan.
  • Adanya percabangan pada posisi B-rantai alkil dapat mengubah aktivitas farmakologisnya. Substitusi B-metil dapat meningkatkan aktivitas antihistamin dan antipruiritiknya. Adanya substitusi tersebut menyebabkan senyawa bersifat optis aktif dan stereoselektif. Isomer levo lebih aktif dibanding isomer dekstro.
  • Substitusi pada rantai alkil dengan gugus yang besar seperti fenil atau dimetilamin, dan gugus bersifat polar, seperti gugus hidroksi akan menghilangkan aktivitas tranquilizer.
  • Penghilangan gugus metal pada dimetilamino dengan gugus alkil lebih besar dari metal akan menurunkan aktivitas karena meningkatnya pengaruh halangan ruang.
  • Penggantian gugus dimetilamino dengan gugus piperazin akan meningkatkan aktivitas tranquilizer, tetapi juga meningkatkan gejala ekstrapiramidal.
  • Penggantian gugus metal yang terletak pada ujung gugus piperazin dengan gugus –CH2CH2OH hanya sedikit meningkatkan aktivitas.
  • Kuartenerisasi rantai samping nitrogen akan menurunkan kekuatan dalam lemak, menurunkan penetrasi obat pada system saraf pusat sehingga menghilangkan aktivitas tranquilizer
TURUNAN FENOTIAZINE

  1. Prometazin HCl (Camergen,Phenergen,Prome), merupakan antihistamin H1 dengan aktivitas cukupan dan masa kerja panjang digunakan sebagai antiemetik dan tranquilizer.Prometazin menimbulkan efek sedasi cukup besar dan digunakan pula untuk pemakaian setempat karena mempunyai efek amastesi setempat
  2. Metdilazin HCl (Tacaryl),digunakan terutama sebagai antipruretik.Absoropsi obat dalam saluran cerna cepat,kadar darah tertinggi dicapai 30 menit setelah pemberian oral.
  3. Mekuitazin (meviren),adalah antagonis H1 yang kuat dengan masa kerja panjang,digunakan untuk memperbaiki gejala alergi ,terutama alergi rinitis,Pruretik,urtikaria dan ekzem.
  4. Oksomemazin (Doxergan) adalah antagonis H1 yang kuat dengan masa kerja panjang,dipergunakan untuk memperbiki gejala alergi terutama alergi rinitis dan kutaneus dan untuk antibatuk.
  5. Isotipenidil HCl (andantol) merupakan antagonis H1 turunan azafenotiazin,digunakan sebagai antipiuretik,urtikaria dan dermatitis.Senyawa ini menimbulkan efek yang cukup besar.Masa kerja obat ± 6 jam.Kadang – kadang digunkan sbagai antihistamin setempat.
  6. Pizotifen hydrogen fumarat adalah antihistamin H1 yang sering digunakan sebagai perangsang nafsu makan Dosis : 0,5 mg 1 dd.
Beberapa fenotiazin tersedia dalam bentuk suposituria yang dapat bermanfaat bagi pasien yang mengalami muntah terus menerus atau mual berat. Proklorperazin juga tersedia dalam bentuk tablet bukal yang diletakkan diantara bibir atas dan gusi.

DAFTAR PUSTAKA
Ganiswara S.G., Setiabudy R., Suiyatna F.D., dan Purwanty A. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.
Tjay, T.H.,dan  Rahardja, K. 2002. Obat-obat penting dan khasiat,penggunaan,dan efek sampingnya. Jakarta : PT Elex Media Kompuntindo.
pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/46-mual-dan-vertigo/fenotiazin-dan-obat-sejenis



PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan hiperprolaktinea, inotropik negatif dan ektra piramidal?
2. Dari beberapa turunan feotiazin, manakah gugus kromofor yang dapat menghasilkan efek antipsikotik?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya mual dan muntah?
4. Turunan fenotiazin bekerja pada reseptor apa saja?
5. Berdasarkan efek terapinya turunan fenotiazin lebih cocok untuk penggunaan penyakit seperti apa?
6. Bagaimana efek samping salah satu obat turunan fenotiazin?
7. Adakah faktor tertentu yang dapat meningkatkan dan menurunkan aktivitas kerja obat turunan fenotiazin?

Komentar

  1. menurut pendapat saya jawaban no 5 yaitu mmemiliki efek meredakan batuk, maka sering dipakai untuk kombinasi obat batuk. Selain mempunyai efek antihistamin, golongan ini juga mempunyai aktivitas tranquilizer, serta dapat mengadakan potensiasi dengan obat analgesic dan sedativ.

    BalasHapus
  2. hai hilda
    Muntah dipicu oleh adanya impuls afferent yang menuju pusat muntah, yangterletak di medulla otak. Impuls tersebut diterima dari pusat sensori seperti chemoreceptor trigger zone (CTZ), korteks serebral, serta
    visceral afferent dari faringdan saluran cerna. nahhhh dalam hal ini fenotiazin berkaitan dengan CTZ yaa. terus Impuls afferent yang sudah terintegrasi dengan pusat muntah, akan menghasilkan impuls efferent
    menuju pusat salivasi, pusat pernafasan, daerah saluran cerna, faring, dan otot otot perut yang semuanya bersinergi memicu proses muntah. Nah dari sini terlihat alasan ketika muntah terjadi nafas tidak beraturan, terengah engah,keringat, kontraksi perut, ataupun keluar saliva/air liur.

    BalasHapus
  3. Berdasarkan efek terapinya turunan fenotiazin lebih cocok untuk mengobati gangguan mental, seperti penderita skizofrenzia. karena Fenotiazin merupakan salah satu obat antipsikotik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan Maliza. Selain itu Fenotiazin juga dipakai untuk profilaksis dan terapi mual dan muntah akibat penyakit neoplasia, pasca radiasi, dan muntah pasca penggunaan obat opioid, anestesia umum, dan sitotoksik

      Hapus
  4. saya akan menjawab no 3
    Rasa mual dan muntah disebabkan karena adanya impuls afferent yang menuju pusat muntah yang terletak pada medula otak. Impuls yang diterima dari pusat sensori seperti chemoreceptor trigger zone (CTZ), korteks serebral, serta visceral afferent dari faring dan saluran cerna. Impuls afferent yang sudah terintegrasi akan menghasilkan impuls afferent yang akan menuju ke pusat saliva, saluran cerna, saluran pernafasan, faring dan otot perut yang dapat memicu proses muntah.

    BalasHapus
  5. menurut artikel yang saya baca Reaksi distonia berat kadang-kadang muncul pada pemakaian fenotiazin, terutama pada anak-anak.

    BalasHapus
  6. untuk jawaban nomor 6 - Penggunaan dosis tinggi menimbulkan efek samping berupa gejala ekstrapiramidal dengan efek seperti pada penyakit Parkinson. Penggunaan jangkapanjangmenimbulkan hipotensi, agranulositosis, dermatitis, penyakit kuning,perubahan mata dan kulit selta sensitifterhadap cahaya. Contoh turunan fenotiazinyang terutama digunakan sebagai antipsikosis adalah promazin, klorpromazin,trifluoperazin, teoridazin, mesoridazin, perazin (Taxilan), butaperazin, flufenazin,asetofenazin dan carfenazin. Contoh turunan fenotiazin yang terutama digunakansebagai antiemetik adalah proklorperazin dan perfenazin.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Saya akan menawab pertanyan pertama.
    •Hiperprolaktinea adalah suatu kondisi di mana otak mengeluarkan terlalu banyak prolaktin pada wanita yang tidak hamil. Biasanya, prolaktin hadir pada tingkat rendah dalam aliran darah wanita yang tidak hamil
    •inotropik negatif adalah obat yang mengubah tekanan kontraksi otot jantung (detak jantung). Inotropes negatif melemahkan tekanan detak jantung dan membuat jantung berdetak lebih lemah.
    •ektra piramidal adalah  suatu kelompok atau reaksi yang ditimbulkan oleh penggunaan jangka pendek atau panjang dari medikasi antipsikotik.Istilah ini mungkin dibuat karena banyak gejala bermanifestasikan sebagai gerakan otot skelet, spasme atau rigitas, tetapi gejala-gejala itu diluar kendali traktus kortikospinal (piramidal). 

    BalasHapus
  9. untuk jawaban nomor 7
    Menurunkan: penggunaan bersama dengan antihipertensi dapat menurunkan kerja obat fenotiazin tetapi justru dapat meningkatkan efek antihipertensi tertentu, dapat memberikan efek antagonis terhadap levodopa dan memberikan efek agonis terhadap dopamin.

    BalasHapus
  10. berikut adalah tahapan terjadinya mekanisme muntah untuk pertanyaan no 3:
    -Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s. simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah masuk ke usus
    - Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung dan duodenum sehingga duodenum teregang
    - Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dinding abdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi
    - Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka
    - Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dan keluar. hal Ini disebut muntah

    BalasHapus
  11. salah satu efek samping turunan fenotiazin adalah sedasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menambahkan dari jawaban pertanyaan no 6 Penggunaan dosis tinggi menimbulkan efek samping berupa gejala ekstrapiramidal dengan efek seperti pada penyakit Parkinson. Penggunaan jangka panjang menimbulkan hipotensi, agranulositosis, dermatitis, penyakit kuning, perubahan mata dan kulit selta sensitif terhadap cahaya. Contoh turunan fenotiazin yang terutama digunakan sebagai antipsikosis adalah promazin, klorpromazin,trifluoperazin, teoridazin, mesoridazin, perazin (Taxilan), butaperazin, flufenazin,asetofenazin dan carfenazin. Contoh turunan fenotiazin yang terutama digunakansebagai antiemetik adalah proklorperazin dan perfenazin.

      Hapus
    2. no 6
      Dari sistem saraf dan organ indera: kantuk, kelesuan, gangguan ekstrapiramidal (termasuk. psevdoparkinsonizm, dystonia, pozdnyaya tardive, akatisia, krisis oculogyric, opisthotonus, hyperreflexia), sakit kepala, pigmentnaya retinopati, deposito pada lensa dan kornea; decanoate fluphenazine untuk, Selain, - Otot kekakuan dengan hipertermia.

      Sistem cardio-vascular dan darah (hematopoiesis, hemostasis): penurunan tekanan darah, takikardia, leukopenia, agranulositosis, eozinofilija, anemia, pansitopenia.

      no 6. efek samping fenotiazin.
      Dari saluran pencernaan: mual, sembelit, nafsu makan menurun, air liur berlebihan / mulut kering, ikterus
      Reaksi alergi: ruam kulit, gatal-gatal, infeksi kulit.
      Lain: poliuria, retensi urin, menguap, galaktorea, dismenorea, ginekomastia pada pria, fotosensitifitas, dermatomelasma, berat badan, sindrom neuroleptik maligna.

      Hapus
    3. no 6. efek samping flufenazin yang merupakan golongan obat fenotiazin.
      Dari sistem saraf dan organ indera: kantuk, kelesuan, gangguan ekstrapiramidal (termasuk. psevdoparkinsonizm, dystonia, pozdnyaya tardive, akatisia, krisis oculogyric, opisthotonus, hyperreflexia), sakit kepala, pigmentnaya retinopati, deposito pada lensa dan kornea; decanoate fluphenazine untuk, Selain, - Otot kekakuan dengan hipertermia.
      Sistem cardio-vascular dan darah (hematopoiesis, hemostasis): penurunan tekanan darah, takikardia, leukopenia, agranulositosis, eozinofilija, anemia, pansitopenia.
      Dari saluran pencernaan: mual, sembelit, nafsu makan menurun, air liur berlebihan / mulut kering, ikterus
      Reaksi alergi: ruam kulit, gatal-gatal, infeksi kulit.
      Lain: poliuria, retensi urin, menguap, galaktorea, dismenorea, ginekomastia pada pria, fotosensitifitas, dermatomelasma, berat badan, sindrom neuroleptik maligna.

      Hapus
  12. Jawaban untuk nomor 1, jadi Inotropik adalah zat yang dapat memengaruhi daya kontraksi otot. Faktor yang meningkatkan kontraktilitas disebut sebagai aksi inotropik positif. Faktor yang menurunkan kontraktilitas memiliki aksi inotropik negatif. Agen inotropik positif biasanya menstimulasi masuknya Ca2+ ke dalam sel otot jantung, kemudian akan meningkatkan tekanan dan durasi dari kontraksi ventrikular. Agen inotropik negatif akan memblok pergerakan Ca2+ atau mendepresi metabolisme otot jantung.

    BalasHapus
  13. Menurut saya faktor yg dapat mempengaruhi aktivitas obat adalah, bioavaibilitasnya, tujuan fenotiazin adalah SSP maka yg harus diubah adalah ke lipofiliaitas dari obat tersebut, sehingga lebih cepat menuju SSP yg lipofil

    BalasHapus
  14. jawab nomor 7 hil,
    Menurunkan: penggunaan bersama dengan antihipertensi dapat menurunkan kerja obat fenotiazin tetapi justru dapat meningkatkan efek antihipertensi tertentu, dapat memberikan efek antagonis terhadap levodopa dan memberikan efek agonis terhadap dopamin.

    BalasHapus
  15. 4. turunan fenotiazin dapat bekerj pada reseptor berikut:
    Reseptor antagonis H1 sebagai antihistamin
    Reseptor dopamine D2 sebagai antipsikosis

    BalasHapus
  16. saya akan membantu menjawab soal no. 5
    a. Prometazin HCl, (Camergan, Phenergan, Prome), digunakan sebagai antiemetik dan tranquilizer.
    b. Metdilazin HCl (Tacaryl), digunakan terutama sebagai antipruritic.
    c. Mekuitazin (Meviran), digunakan untuk memperbaiki gejala alergi. terutama alergi rinitis, pruritik, urtikaria dan ekzem.
    d. Oksomemazin (Doxergan), digunakan untuk memperbaiki gejala alergi, terutama alergi rinitis dan kutaneus dan untuk antibatuk
    e. Isotipendil HCl (Andatol), digunakan sebagai antipruritik, urtikaria dan dermatitis. Kadang-kadang digunakan pula sebagai antihistamin setempat.
    f. Pizotifen hidrogen fumarat, adalah antihistamin-H1 yang sering digunakan sebagai perangsang nafsu makan.

    BalasHapus
  17. 7. adapun faktor-faktor yang dapat menurunkan kerja obat turunan fenotiazin adalah:
    - umur, efek ektrapiramidal akan terjadi pada pasien lansia
    - penggunaan bersama obat yang bekerja pada SSP, akan terjadi penurunan mekanisme kerja turunan fenotiazin sebagai antipsikosis
    -konsumsi alkohol, selain menghilangkan efek turunan fenotiazin juga dapat menimbulkan toksisitas

    BalasHapus
  18. pertanyaan no 5
    Berdasarkan efek terapinya turunan fenotiazin lebih cocok untuk mengobati gangguan mental, seperti penderita skizofrenzia. karena Fenotiazin merupakan salah satu obat antipsikotik

    BalasHapus
  19. no 3
    Mekanisme mual pada penderita maag atau gastritis:

    - Di dalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan yang mengandung alcohol, aspirin, steroid, dan kafein sehingga menyebabkan terjadi iritasi pada lambung dan menyebabkan peradangan di lambung yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung .

    - Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran zat yang di sebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas kapilier pembuluh daran naik

    - Sehingga menyebabkan lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang reseptor tegangan dan merangsang hypothalamus untuk mual.

    Muntah yaitu pengeluaran isi lambung/perut melalui esophagus dan mulut karena terjadi kontraksi otot abdominal dan otot dada yang di sertai dengan penurunan diafragma dan di control oleh pusat muntah otak.
    Penyebab : infeksi virus, stress, kehamilan obat-obatan

    Mekanisme mutah pada penderita maag atau gastritis:

    - Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s. simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah masuk ke usus
    - Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung dan duodenum sehingga duodenum teregang
    - Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dinding abdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi
    - Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka
    - Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dan keluar. hal Ini disebut muntah

    BalasHapus
  20. vertigo, tinitus, lelah, penat, penglihatan kabur, diplopia, euphoria, gelisah, insomnia dan tremor. Dari efek samping tersebut dapat dilihat bahwa efek samping yang paling berbahaya adalah tremor karena dari tremor dapat menyebabkan kematian.
    -Efek samping lain yang mungkin timbul oleh AH1 ialah mulut kering, disuria, palpitasi, hipotensi, sakit kepala, rasa berat dan lemah pada tangan. Dari efek samping yang saya temukan sepertinya hiotensi juga merupakan efek samping yang berbahaya.
    -efek samping yang berbahaya dapat timbul pada penderita penyakit jantung karne dapat menimbulkan aritmia ventrikel.
    -Efek samping terparah dapat terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat dan pasien-pasien yang peka terhadap terjadinya perpanjangan interval QT (seperti pasien hipokalemia).
    -diplopia juga merupakan efek samping yang berbahay karena diplopia merukan kondisi yang sangat serius pada penglihatan dan harus secepatnya ditangani karena dapat menyebabkan kebutaan.

    BalasHapus
  21. baik saya akan menjawab pertanyaan no 6. adapun salah satu turunan fenotiazin yaituprometazin HCl, dimana efek sampingnya yaitu terjadinya efek sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti muskarinik, kelemahan otot, reaksi alergi, kelainan darah, mempengaruhi SSP, sakit kuning, fotosensitivitas.

    BalasHapus
  22. Saya ingin menaggapi prtanyaan no 5, turunan fenotiazine dpt digunakan utk obat antihistamin, mual dan muntah yg biasa dgunakan utk hal2 spt itu ya hil...

    BalasHapus
  23. Saya ingin menaggapi prtanyaan no 5, turunan fenotiazine dpt digunakan utk obat antihistamin, mual dan muntah yg biasa dgunakan utk hal2 spt itu ya hil...

    BalasHapus
  24. Nmbr 5.
    Mengobati gangguan mental, seperti penderita skizofrenzia. karena Fenotiazin merupakan salah satu obat antipsikotik

    BalasHapus
  25. No 4. turunan fenotiazin dapat bekerja pada reseptor berikut:
    Reseptor antagonis H1 sebagai antihistamin
    Reseptor dopamine D2 sebagai antipsikosis

    BalasHapus
  26. faktor tertentu itu terkait dengan interaksi obat tsb dengan makanan ataupun obat lain

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TURUNAN KOLAMIN (ETER AMINO ALKIL), TURUNAN ETILDIAMIN DAN TURUNAN PROPILAMIN

ANALGETIKA